🐊 Puisi Cinta Jalaludin Ar Rumi
PUISIPUISI CINTA JALALUDDIN RUMI Penerjemah: Ahmad Yulden Erwin * 1 Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.
MaulanaJalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri. (Foto: Hossein Behzad) Puisi: Kidung Cinta Jalaluddin Rumi. Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai. Jika engkau bukan seorang pencinta, Maka jangan pandang hidupmu adalah hidup Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan Dihitung Pada Hari Perhitungan nanti
kalianmempunyai cinta, kalian akan memahaminya. Rangkaian bait puisi yang diunggah oleh Jalaluddin ar-Rumi. Seorang sufi yang berperan sebagai pencari hakikat di balik syariat, penggelora cinta dalam penghambaan, pemabuk (ekstase) dalam kerinduan cinta, penyadar dalam percumbuan, pencinta yang dibatasi oleh kesempurnaan.
KataKata Mutiara Jalaludin Rumi yang Menyejukkan Hati Berikut kata-kata mutiara Jalaludin Rumi yang menyejukkan hati dan bisa menjadi refleksi diri: 11. Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak.
Assalamualaikumsahabat pecinta Syaikh Jalaluddin Rumi yang mungkin sedang kangen untuk membaca Karya-Karya Besar beliau, berikut ini Puisi.ID postingkan 100 puisi-puisi terbaik Syaikh Jalaluddin Rumi. Selamat membaca : Hanya Budak-Nya yang Merdeka Laut takkan membiarkan penghuninya mentas, tak pula membiarkan penghuni daratan masuk ke dalamnya.
. Apakah kalian sudah mengetahui mengenai sosok penyair sufi terbesar di dunia yang lahir di Afganistan pada abad ke-12? Kalau kalian sudah mengetahui, penyair besar tersebut tak lain ialah Maulana Jalaluddin Rumi. Maulana Jalaluddin Rumi lahir di Balkh, Afganistan, pada 30 September 1207 dan meninggal di Konya, Turki, pada 17 Desember 1273. Rumi merupakan seorang penyair sufi ahli ilmu tasawwuf yang banyak memperkenalkan ajaran-ajaran agama Islam, ketuhanan, cinta, serta pengalaman kehidupan lewat puisi-puisinya yang indah dan mampu diterima secara akal sehat. Rumi juga merupakan murid dari Syeikh Syams Tabrizi yang merupakan seorang ulama tersohor, penyair, dan seorang ahli ilmu tasawwuf. Syeikh Syams Tabrizi pulalah yang mempengaruhi karya-karya puisi Rumi terkait agama Islam. Kali ini, saya akan membahas beberapa karya-karya puisi Rumi yang merefleksikan ajaran-ajaran atau ketuhanan agama Islam, serta berbagai harapan kehidupan dan juga cinta dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda; yang semoga bisa membuat kita semakin memahami ajaran Islam dan kehidupan ini secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari puisi-puisi Rumi yang merefleksikan ajaran-ajaran, ketuhanan agama Islam, cinta, serta berbagai ajaran kehidupan. 1. "Jangan Berduka, Segala yang Hilang Darimu akan Kembali dalam Bentuk yang Lain." Pada kutipan puisinya ini, Rumi mengajak kepada kita semua agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Pada saat Rumi menciptakan puisinya ini, Rumi tengah merasakan kehilangan yang mendalam akibat berpulangnya sang guru tercinta, yakni Syekh Syams Tabrizi. Akan tetapi, Rumi tidak ingin berlarut dalam kesedihan dan mencoba menghibur diri dengan membuat puisi ini, dan mengatakan bahwa semua ini merupakan kehendak Tuhan. 2. "Ada Banyak Cara Menuju Tuhan, tapi Aku Memilih Cinta." Pada kutipan puisinya ini, Rumi mencoba mengajak kita semua untuk hidup dengan penuh cinta. Kehidupan sejatinya akan bermuara kembali kepada Tuhan, dan ada banyak sekali cara untuk menuju-Nya. Akan tetapi, Rumi mengajak kepada kita semua untuk mencapai Tuhan dengan cara cinta. Karena dengan cara cintalah kita bisa mencapai Tuhan tanpa mengurangi fungsi kita sebagai manusia. 3. "Jika Engkau Belum Mampu Mempersembahkan Doamu yang Khusyuk, Maka Tetaplah Persembahkan Doamu yang Kering, Munafik, dan Tanpa Keyakinan; Karena Tuhan dengan Rahmat-Nya, Akan Tetap Menerima Mata Uang Palsumu." Pada kutipan puisinya ini, Rumi seakan-akan tak henti-hentinya mengajak kepada kita semua untuk jangan berhenti berdoa, sekalipun doa itu tidak dibarengi keyakinan. Pada puisinya ini, Rumi seakan-akan hendak memberitahukan kepada kita semua, bahwa Tuhan akan tetap mengasihi hamba-Nya sekalipun hamba-Nya tersebut meragukan kasih-sayang-Nya. 4. "Cinta itu Seperti Sholat, Keduanya Batal tanpa Kesucian." Pada kutipan puisinya ini, Rumi seperti hendak menegaskan kepada kita semua yang hendak hidup dengan saling mencintai agar senantiasa menjaga cinta kita dengan kesucian. Pada kutipan puisinya ini, Rumi mengajak kita semua untuk senantiasa membersihkan cinta kita agar terbebas hasrat duniawi semata. 5. "Ini Jalanmu dan Milikmu Sendiri. Orang Lain Mungkin Berjalan Bersamamu, tapi Tak Ada yang Menggantikanmu Berjalan." Pada kutipan puisinya ini, Rumi secara lembut menegaskan kepada kita semua agar tidak hidup bergantung kepada siapapun kecuali Tuhan. Pada kutipan puisinya ini, Rumi juga seakan hendak menjelaskan kepada kita semua agar menjadi manusia yang merdeka dan jangan mau diperbudak oleh apapun dan siapapun. Itu tadi merupakan beberapa kutipan dari puisi-puisi Maulana Jalaluddin Rumi yang merefleksikan hakikat agama, kehidupan, dan juga cinta. Adapun kutipan-kutipan lainnya dapat kalian baca pada sumber-sumber yang lain. Itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga apa yang ulasan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Di akhir kalimat saya ucapkan terima kasih. Salam.
Siapa yang tak kenal Jalaludin Rumi, terlebih bagi para penikmat karya sastra? Salah satu karya yang populer adalah puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam dan sajak yang terdapat dalam puisi Cinta dalam Diam ini memiliki makna yang tak sedikit orang yang menggunakan syair dalam untaian puisi tersebut sebagai ungkapan kasih sayang dan cintanya terhadap pasangan kata-kata romantis yang dituliskan oleh Rumi dapat membantu membuat hubungan kamu menjadi lebih jika kamu sedang merasakan jatuh cinta dalam diam ketika membaca syair yang dituliskan oleh Rumi akan merasa sangat terkait di kamu yang penasaran dengan puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam, yuk, simak beberapa potongan puisi dan syair romantis yang bisa kamu ungkapkan pada pasangan di Juga Pelopor Puisi Modern Indonesia, Ini Karya Puisi Chairil AnwarProfil Singkat Jalaludin RumiFoto Profil Singkat Jalaludin Rumi Rumi memiliki nama asli Jalāl ad-Dīn Mohammad Rūmī bahasa Persia جلالالدین محمد رومی.Biasanya ia juga dikenal dengan nama Jalāl ad-Dīn Mohammad Balkhī جلالالدین محمد بلخى dan dikenal dengan nama panggilan lahir di Persia pada tanggal 30 September 1207. Tak hanya dikenal sebagai seorang penyair sufi Persia, Rumi juga dikenal sebagai teolog Maturidi dan ulama di seorang penyair, Rumi telah menciptakan beragam karya populer yang tercipta dengan bahasa kini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan juga diubah ke dalam beragam saat ini, Jalaludin Rumi dikenal sebagai salah satu penyair yang populer di dirinya menjadi salah satu penyair terlaris di Amerika Serikat, lho!Jalaludin Rumi tutup usia pada tanggal 17 Desember tahun 1273 di Juga 50+ Ucapan Ulang Tahun Buat Suami, Romantis!Rangkaian Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam DiamFoto Foto Orami Photo StocksIni dia beberapa potongan syair dan puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang bisa kamu pilih untuk mengungkapkan perasaan pada Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam PertamaAku memilih mencintaimu dalam dalam diam tak akan ada memilih mencintaimu dalam dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu,kecuali memilih memujamu dari kejauhan melindungiku dari rasa memilih menciummu dalam bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?Aku memilih memilikimu dalam dalam mimpiku, kamu tidak akan pernah Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KeduaAku bukanlah orang Nasrani,Aku bukanlah orang Yahudi,Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan kita dapat bertemu dalam “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KetigaDengarkan suara dalam yang telah menutup rapat misaiku ke kita dapat bertemu dalam Suatu Ruang Murni tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KeempatKita melampaui setiap kata 2 Di dalam cahaya-Mu aku lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan raga mencair ke dalam hati hati mencair ke dalam jiwa dan jiwa ke dalam cinta itu Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KelimaKetika aku mati sebagai manusia, maka para malaikat akan datang dan mengajakku terbang ke langit ketika aku mati sebagai malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku?Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!Baca Juga 114 Daftar Surat Alquran Beserta Artinya yang Wajib Diketahui6. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KeenamHari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca kitab semua tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut dan bersujud Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KetujuhTak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KedelapanBila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata Kusimpan kasih-Mu dalam satunya adalah bab cinta dan harapan dalam kitab Samudra lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KesembilanAku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan matahari terbit, maka semua bayang-bayang berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam KesepuluhIngatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata “Satu penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga.”Setiap daun dari sebatang pohon membawa seuntai firman dari dunia yang tak tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga Juga Romantis, Coba Tulis Surat Cinta Buat IstriItulah beberapa rangkaian puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang memiliki makna sangat romantis.
Membaca puisi-puisi Jalaluddin Rumi, seperti membaca kitab cinta. Cinta yang menembus ruang dan waktu, cinta yang melampaui dunia dan seisinya, cinta yang menyentuh langit. Puisi-puisinya berbicara tentang cinta pada Tuhan, cinta pada semesta, cinta pada sesama Rumi, demikian sang filsuf penyair kelahiran Afganistan ini sering disebut, merupakan refleksi dari bagaimana menangkap pengalaman batin dari berbagai peristiwa dan kejadian yang menghasilkan sebuah kegelisahan. Kegelisahan tentang pertanyaan kehadiran Tuhan di halaman hati kita, kegelisahan tentang rasa cinta pada Tuhan, semesta, dan manusia yang diolah dalam sebuah proses kreatif, direnungkan secara mendalam dan digabungkan dengan nilai-nilai transendental sehingga menjadi puisi-puisi cinta yang menyentuh jiwa Rumi ini juga bisa menjadi sebuah fungsi dari hasil pengamatan dari sebuah waktu sejarah yang dilalui oleh sang penyair, ada yang luput tak terjamah sejarah, di sini mungkin puisi dengan getir dan haru mencatatnya, dengan sebuah bahasa yang bisa menjadi indah. Tentunya pembaca puisi dalam membaca pesan moral dalam puisi, juga dituntut untuk punya kreatifitas yang bisa membawanya menguak makna dari kata-kata yang di sajikan penyair .Pada titik inilah Upaya yang dilakukan oleh Haidar Baqir, penulis kelahiran solo, alumni S-3 jurusan filsafat Universitas Indonesia UI dengan menerjemahkan Puisi-puisi Jalaluddin Rumi patut kita apresiasi. Dengan memilih dan memilahnya menjadi puisi-puisi pendek agar bisa dituliskan dalam media sosial twitter. Sehingga para pembaca bisa menikmati puisi-puisi tentang keagungan cinta yang bisa membuat kita hidup dengan seluruh rahmatNYA.“Mari kita pahat permata dari hati yang membatu/ dan membuatnya sinari jalan kita/ menuju cinta” Dengan gaya ungkap yang Liris, Rumi mentransformasikan antara “kegelisahan jiwa” Penyair dengan “kesadaran penyair itu sendiri. Puisi-Puisinya juga seakan sebuah percakapan antara “nurani” dan “realitas yang harus dihadapi”. Dimana segala Hal ihwal hidup ada di kedalaman hati nurani .“ Tempat terindah di muka bumi adalah titik pusat hatimu, tempat hidup bermula” hal 38 Rumi mengajak kita semua untuk selalu berkaca pada hati nurani, karena di situlah diri sejati kita berada, segala kehidupan yang sebenarnya bermula. Bukan kehidupan yang penuh atas puisi-puisi Rumi juga menghasilkan sebentuk pemahaman bahwa kita harus selalu menebarkan kebaikan di manapun dan dalam kondisi apapun, karena hal inilah yang membuat hidup kita sebagai manusia menjadi berarti.“Dalam malam penuh derita dan kegelapan, jadilah lilin yang tebarkan cahaya, hingga fajar tiba” hal 48Betapa banyaknya orang mendefinisikan cinta, tetapi semua definisi tersebut selalu berhenti pada pengertian yang menggetarkan hati, definisi-definisi tersebut tak bisa dengan tepat menggambarkan apa itu cinta. Karena cinta adalah sebuah “laku” sebuah proses yang tiada henti. Cinta hadir di dalam jiwa setiap manusia, dan menunggu kita untuk melaksanakan segala rasa dan isyarat tersebut agar selaras mewujud menjadi perilaku kita sehari-hari.“jangan tanya apa yang bisa dibuat dan diberikan oleh cinta. Lihat saja warna-warni dunia” Hal 93 Puisi-puisi Rumi terkadang juga mendekonstruksikan apa yang selama ini kita pahami sebagai sebuah kebenaran. Salah satunya adalah tentang pencarian Tuhan, banyak diantara kita mencari Tuhan di kehidupan padahal Tuhan ada di dalam diri kita, Tuihan lebih dekat dari urat nadi leher kita, sepertiyang ada di halaman 111“ kaucari Tuhan, itu masalahnya. Tuhan dalam dirimulah yang sedang mencarimu”Berapa kali kita meninggalkan Tuhan dalam hidup ini, tetapi Tuhan selalu mencintai kita tanpa syarat cinta Tuhan inilah yang harus selalu kita upayakan, bahwa mencintai kemanusiaan itu harus tanpa syarat baik itu syarat suku, agama, ras, atau golongan apapun. Kalau hal ini bisa diterapkan tentu tidak ada teror dan pembunuhan atas nama salah satu unsur penyusun puisi yaitu diksi, puisi-puisi Rumi juga menggunakan metafora dalam diksi-diksinya sehingga menjadi puisi yang indah, bertransformasi dari metafora imajinatif menjadi makna konseptual yang dalam dan mengandumg estetika, seperti dalam Halaman 135“ ada segumpal pagi dalam dirimu yang menanti untuk merekah menjadi cahaya”“jadilah bak mentari, beri berkah dan rahmat/ Bak malam demi menutupi salah orang/ bak air demi alirkan kedermawanan/ bak bumi demi pelihara kedalaman makna yang bisa kita tafsirkan di dalamnya tentang kehidupan manusia, dimanapun kita selalu bisa menjadi cahaya yang menerangi Rumi menjadi relevan ketika setiap saat kita melihat tentang huru hara politik, teror, dan siasat siasat licik yang menimbulkan luka-luka hal ini bermula dari ketiadaan cinta. Sehingga menjelma menjadi manusia-manusia yang berbahaya. Untuk itulah membaca puisi-puisi Rumi yang diterjemahkan Haidar Bagir ini, bisa memberikan kontemplasi yang dalam agar kita kembali ke jalan cinta. Agar dunia ini menjadi indah penuh warna warni cinta, sebagai mana yang dikatakan almarhum Gus Dur jangan hanya berhenti mencintai agama, tapi agamakanlah cinta.“dalam cahayamu kubelajar mencinta/ dalam jelitamu, membuat puisi/ Kau menari dalam dadaku/dari itu menjelmalah seni ini” hal 141Ketua Majelis Sastra Madiun
puisi cinta jalaludin ar rumi