๐ŸฆŽ Puasa Melatih Kita Untuk Tidak Melakukan Perbuatan Yang

Puasasunah merupakan keutamaan bagi orang yang melakukannya, yaitu akan mendapatkan pahala puasa sunah memiliki perbedaan dengan puasa wajib, yaitu: a. Niat puasa boleh dilakukan pada pagi hari b. Puasa sunah boleh dibatalkan c. Puasa sunah tidak boleh dilakukan hari hari yang dialarang untuk berpuasa 19. RingkasanMateri PAI Bab Puasa. Ini adalah ringkasan materi untuk pelajaran agama Islam pada bab puasa. Puasa. A. Pengertian Puasa. Puasa merupakan rukun Islam keempat. Puasa secara bahasa berasal dari bahasa Arab "shaum" yang berarti menahan diri. Sedang menurut istilah adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang Berikutmerupakan persediaan Ramadhan yang boleh anda lakukan: 1. Bertaubat. Kredit: iStock. Ramai orang yang mengabaikan bertaubat, kerana sering berfikir hanya bertaubat sekiranya melakukan kesalahan yang besar dan betul-betul disesali. Sebaliknya taubat sepatutnya diamalkan secara konsisten agar kita sentiasa ingat akan kesalahan dan bagi Daripernyataan tersebut, yang merupakan upaya untuk menghindari pergaulan bebas dan zina ditunjukkan oleh. A. (a) dan (b) B. (a) dan (e) C. (b) dan (c) D. (c) dan (d) E. (d) dan (e) 3) Menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah usaha terus menerus yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini yang bukan merupakan ikhtiar untuk menghindari pergaulan bebas dan dikendalikandan diarahkan untuk tujuan-tujuan yang lebih mulia. Setiap orang yang menjalankan ibadah puasa pada hakekatnya memang sedang memenjarakan dirinya dari berbagai nafsu jasmaniah agar tidak bergerak secara liar (Rais, 1996:20). Puasa adalah ritus agama yang bisa menjadi wahana penyucian diri, Kemudiansempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam" [Al-Baqarah : 187]. keutamaan puasa ramadhan per hari ialah mampu menahan hawa nafsu termasuk lapar dan haus, Jelas bahwa makan dan minum dengan sengaja ialah urusan yang membatalkan puasa ramadhan dan jikapun dilakukan karena sedang tidak berpuasa misalnya wanita yang haid hendaknya jikakita mau merenung mungkin kata "ikhlas" mudah untuk di ungkapkan tapi sulit untuk di amalkan. karena walau bagaimanapun juga rasa "ikhlas" hanya dapat di ketahui dari amal yang dilakukan dan bertolak pada perbuatan yang dilakukan setelah beramal. dan "Ikhlas" itu sendiri kita sebagai manusia tidak akan pernah tahu, karena Perbuatanmelambat-lambatkan berbuka puasa adalah salah satu perbuatan yang dilarang oleh Rasulullah s.a.w. Akan tetapi di masayarakat kita tidak sedikit yang ketika masuknya waktu solat maghrib (waktu untuk berbuka puasa), mereka masih berada di baza r-bazar ramadhan dan Penjual juga masih melayan i pelanggan tanpa istirahat walaupun azan Islam2. Berakal, orang yang tidak berakal seperti orang gila tidak wajib melakukan puasa. 3. Baligh, maka tidak wajib puasa bagi anak-anak. 4. Kuat berpuasa, maka tidak wajib bagi orang yang sakit dan orang yang sudah tua. b. Rukun Puasa rukun puasa ada dua yaitu : 1. Niat Yaitu menyegaja melakukan puasa, yang dilakukan pada waktu malam . Dalam menjalankan ibadah puasa memang banyak sekali godaan, sehingga ada beberapa sikap yang apabila melakukannya, puasa tidak diterima oleh Allah. Artinya pahala puasa pun akan berkurang. Lalu apa saja penyebab puasa tidak diterima oleh Allah SWT? Tidak ada ukuran pasti bagaimana amalan seseorang dapat diterima oleh Allah atau tidak. Namun, setidaknya kita perlu mengetahui mana yang hak dan bathil agar hidup kita lebih terarah. Dengan begitu, kita hendaknya lebih berhati-hati lagi dalam melakukan sesuatu, agar segala amalan ibadah termasuk puasa dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Sebaiknya perhatikan ulasan artikel berikut ini mengenai beberapa penyebab puasa seseorang tidak dapat diterima. Penyebab Puasa Tidak Diterima1. Pamer atau Riya dalam Beribadah2. Berlebihan Saat Makan Sahur, Berbuka dan Saat Berpuasa3. Lalai Ketika Menjalankan Ibadah4. MarahYuk, Subscribe Sekarang Juga!5. Berbohong6. Tidur Sepanjang Hari7. Berghibah atau Bergosip8. Berbicara Kasar atau Tidak Ada Manfaatnya9. Melakukan Perbuatan yang Sia-Sia10. Tidak Memaafkan Orang LainCuma Modal HP Udah Bisa Buka Usaha, Mau? Evermos Solusinya!Related posts Penyebab Puasa Tidak Diterima Inilah penyebab dan tanda puasa tidak diterima Allah SWT 1. Pamer atau Riya dalam Beribadah Sumber Pernahkah seringkali melihat ada seseorang yang meng-update segala tentang ibadah yang ia lakukan melalui sosial media? Hati hati! Hal tersebut bisa saja pamer karena hatinya ingin manusia memandang dirinya taat dalam ibadah. Riya atau pamer ini sangat erat kaitannya dengan niat di dalam hati seseorang. Maka dari itu, setiap kali kita melakukan apapun, hendaknya luruskan niat untuk beribadah kepada Allah. Dengan niat yang lurus, insya Allah akan terhindar dari sikap pamer atau riya. Jadi, dalam beribadah yang Anda lakukan itu cukuplah Allah yang tahu. Tidak harus ingin terpandang baik oleh manusia karena ahli ibadah. Maka, puasa seseorang tidak diterima Allah SWT apabila ia riya dan sombong. 2. Berlebihan Saat Makan Sahur, Berbuka dan Saat Berpuasa Sumber Hal yang membuat pahala puasa berkurang selanjutnya adalah sahut yang berlebihan. Segala hal yang berlebihan itu tidak dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya, bukan? Sebagai contoh, berlebihan saat sahur, dengan makanan yang sangat banyak hingga sakit perut. Tentu hal ini bisa membuat puasa kita menjadi berkurang nilai pahalanya. Contoh lainnya, saat berpuasa kita perpanjang hingga waktu isya adalah tanda kita berlebihan dalam berpuasa. Padahal sudah jelas bahwa anjuran untuk berbuka adalah di waktu maghrib. Jadi, segala sesuatunya lakukan sesuai dengan aturan yang telah Islam tetapkan, sehingga insya Allah ibadah puasa kita dapat menuai pahala yang berlimpah. 3. Lalai Ketika Menjalankan Ibadah Sumber Maksud dari lalai ini adalah beribadah tapi tidak sepenuh hati. Seperti ketika menjalani ibadah puasa, kita memang tidak makan dan tidak minum. Akan tetapi, jika ternyata kita tidak melaksanakan sholat wajib, malah sibuk dengan urusan dunia, maka hal ini sama aja puasa kita tidak akan diterima. Karena sholat merupakan bagian ibadah yang wajib, tentu saja jika meninggalkannya akan berdosa. Jadi, sangat disayangkan apabila berpuasa tapi tidak menjalani amalan ibadah wajib lainnya. Karena itu adalah hal hal yang membuat puasa sia sia. 4. Marah Sumber Marah merupakan salah satu sikap yang dapat mengurangi pahala puasa. Seperti yang kita ketahui, marah adalah tanda bahwa seseorang tidak bisa menahan hawa nafsunya. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Bukankah berpuasa tidak hanya menahan makan dan minum, tapi hawa nafsu juga? Bahkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai orang yang memiliki sikap pemarah Terkecuali, bila Anda marah karena adanya maksiat yang terjadi di sekitar Anda. Marah akan menyebabkan Anda melakukan hal yang mengurangi pahala puasa lainnya seperti mengatakan kata-kata kotor. Jadi, apabila Anda sudah marah apalagi sampai mengatakan kata-kata kotor, sama saja dengan mengurangi banyak pahala berpuasa. Hendaknya kita dapat menahan hawa nafsu saat berpuasa. Adapun balasan untuk orang-orang yang dapat menahan marah adalah surga di akhirat kelak. 5. Berbohong Sumber Berbohong tentunya menjadi salah satu hal yang mengurangi pahala puasa yang Anda jalani. Allah telah melarang kita dalam berbohong. Jika berbohong, tentu akan berdosa. Berbohong itu haram dalam kondisi apapun. Bahkan berbohong tidak hanya menjadi hal yang mengurangi pahala puasa, tetapi juga bisa membatalkan puasa. Sebagai contoh, melakukan perbuatan-perbuatan seperti sumpah palsu, kesaksian palsu, bahkan korupsi merupakan beberapa contoh berbohong yang levelnya lebih tinggi. Maka dari itu, kita tidak boleh berbohong, baik ketika sedang berpuasa di bulan Ramadan ataupun di hari-hari lainnya. Dampak dari berbohong sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jadilah seseorang yang senantiasa jujur, karena akan membawa kebaikan. 6. Tidur Sepanjang Hari Sumber Sebenarnya tidur merupakan hal yang baik dan merupakan salah satu ibadah saat bulan puasa. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus tidur sepanjang hari dan hal itu tetap dihitung sebagai ibadah. Sebaliknya, apabila Anda hanya tidur sepanjang hari pada bulan Ramadhan, maka hal ini merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa. Apalagi jika Anda tidak menjalankan ibadah wajib karena tidur di bulan puasa. Hal ini bisa menyebabkan batal puasanya. Sebaiknya isi waktu dengan membaca Al-Qurโ€™an, berdzikir, menyimak kajian, dan lakukan hal produktif lainnya untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. 7. Berghibah atau Bergosip Sumber Bagi Anda yang suka nongkrong dan bergunjing atau bergosip, Anda harus menghindarinya sejak dari sekarang. Bergunjing atau bergosip merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa. Selain itu, bergunjing juga merupakan perbuatan yang sangat Allah larang. Bahkan perbuatan tersebut tidak hanya mengurangi pahala puasa Anda, bisa saja membatalkan puasa. Jadi, Allah melarang bergunjing tidak hanya ketika bulan Ramadhan saja, namun juga termasuk kehidupan keseharian kita. 8. Berbicara Kasar atau Tidak Ada Manfaatnya Sumber Salah satu hal yang mengurangi pahala puasa berikutnya yaitu berbicara kotor/kasar atau berbicara yang tidak ada manfaat faedahnya. Berbicara kotor tidak terbatas kepada kata kata kotor saja, namun juga bisa berkembang menjadi bergosip yang tidak ada gunanya, serta berbicara kotor yang tidak sepatutnya. Daripada melakukan hal yang mengurangi pahala puasa dengan perbuatan tersebut, lebih baik Anda gunakan lisan untuk membaca Al-Qurโ€™an supaya menambah pahala puasa. 9. Melakukan Perbuatan yang Sia-Sia Sumber Esensi dari ibadah shaum adalah agar dapat mendekatkan diri kepada Allah Taโ€™ala dan bukan sekedar hanya menahan lapar dan dahaga. Ustadz Khalid Basalamah juga dalam ceramahnya menyarankan supaya umat muslim berhati-hati untuk tidak melakukan perbuatan yang sia-sia atau tiada manfaatnya di Bulan Ramadhan. Meski perbuatan tersebut menyenangkan bagi kita, namun jika tidak ada faedahnya, berpahala apalagi hikmahnya seperti membuang waktu percuma justru menimbulkan pertanyaan, waktu puasa yang Allah berikan akankah berguna untuk kita gunakan sebanyak-banyaknya beramal shaleh ataukah tidak? Adapun contoh perbuatan tersebut adalah bermain game, nongkrong tanpa ada tujuan tertentu, tidur seharian, bermain gadget tanpa batasan waktu dan sebagainya. 10. Tidak Memaafkan Orang Lain Sumber Islam menganjurkan para pemeluknya untuk bersikap pemaaf, meski begitu kenyataannya ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak kasus kejahatan yang terjadi pula karena tidak mendapatkan maaf dari salah satu pihak hingga dari permusuhan menimbulkan dendam dan kebencian yang dapat merugikan kedua belah pihak. Tentu umat yang terbaik adalah umat Islam yang dapat bersikap pemaaf dan memaafkan kesalahan orang lain. Karena pada dasarnya setiap manusia tidak dapat terlepas dari kesalahan, akan tetapi lebih baik jika manusia dapat menginstropeksi diri lebih baik lagi untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Kita tahu bahwa Allah saja Maha Pemaaf dan Maha Menerima Taubat, kita yang hanyalah makhluk-Nya saja masa tidak mau memaafkan orang lain? Maka dari itu, isilah waktu-waktu berpuasa dengan amal ibadah dan amal shaleh yang akan membawa kita menuju kebaikan dan kemuliaan diri. Ketika berpuasa, mencari rezeki dan berikhtiar juga akan mendatangkan pahala. Sebab itu, marilah kita mencari solusi untuk berikhtiar dengan modal yang minim namun hasilnya bisa maksimal. Anda juga bisa melihat video di bawah ini Mau bisnis tapi masih belum punya modal cukup? Di Evermos Anda bisa di modalin, cukup install dan download aplikasinya untuk bergabung jadi reseller di Evermos! Cuma Modal HP Udah Bisa Buka Usaha, Mau? Evermos Solusinya! Buat buka usaha, Anda tidak perlu lagi pusing mikirin modal, stok atau siapa suppliernya, dan kemana buat promosiinnya! Karena sekarang hanya dengan modal HP saja Anda sudah bisa jualan ribuan produk lokal yang pastinya berkualitas. Hanya dengan download dan install aplikasi Evermos di HP sekarang juga dan lakukan pendaftaran sebagai reseller Evermos buat langsung ikhtiar dari sekarang juga. Dapatkan manfaat untuk berikhtiar bersama Evermos hanya dalam satu aplikasi, selain itu ada banyak penawaran dan promo menarik lainnya yang bisa Kamu dapatkan secara cuma-cuma. Inilah benefit yang akan Anda dapatkan secara GRATIS, Punya toko online sendiri cuma modal HP, Jualan produk lokal berkualitas Akses E-Katalog tanpa batas Belajar bisnis dipandu trainer professional Gratis Ongkir* Packing dan pengiriman semua dari Evermos yang bantu, Bisa banget Jastip Jasa Titip untuk teman terdekat Kesempatan Umroh* tanpa diundi *Syarat dan Ketentuan berlaku Tertarik untuk mencobanya? Dapatkan akses ke seluruh produk dan siap jual sekarang juga dengan klik button di bawah berikut. DAFTAR DISINI SEKARANG Demikianlah informasi mengenai penyebab puasa tidak diterima oleh Allah yang dapat Anda ketahui. Semoga kita semua dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan yang membuat pahala menjadi berkurang. Harapannya segala amalan ibadah kita mendapat ridho dan rahmat dari Allah SWT. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya pada situs Blog Evermos. Related posts Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita semua adalah kembali mempertemukan kita dengan bulan yang sangat agung, yaitu bulan Ramadhan, untuk merasakan kembali nikmat berpuasa. Dengan berpuasa, kita semua bisa lebih mengerti arti dari seteguk air bagi tenggorokan yang haus. Dengan puasa, kita lebih tau manfaat sepiring nasi bagi perut yang sedang lapar. Kendati demikian, puasa tidak hanya memiliki arti menahan diri dari haus dan lapar, lebih dari itu juga mengajarkan kepada kita semua perihal cara untuk melatih diri dengan bersabar. Orang yang sedang berpuasa tidak diperkenankan mengonsumsi dan mengerjakan hal-hal yang diperbolehkan di waktu tidak berpuasa sebelum sampai pada waktunya, yaitu berbuka. Artinya, kita semua dituntut oleh Allah untuk bersabar sebelum mencapai waktu diperbolehkan makan, minum, dan lainnya. Karena itu, tujuan pokok di balik disyariatkannya puasa adalah agar orang-orang yang berpuasa dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qurโ€™an, Allah swt berfirman ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูุชูุจูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ู ูƒูŽู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุชู‘ูŽู‚ููˆู†ูŽ Artinya, โ€œWahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.โ€ QS Al-Baqarah 183. Menarik untuk dibahas dalam hal ini adalah hubungan puasa dengan ketakwaan itu sendiri. Mengapa Allah menjadikan takwa sebagai tujuan pokok daripada puasa, mengapa bukan lainnya? Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam salah satu karyanya menjelaskan alasan mengapa takwa menjadi tujuan pokok di balik syariat puasa. Menurutnya, takwa adalah pokok dari kesabaran. Orang yang sedang puasa dilatih untuk bertakwa kepada Allah untuk taat kepada-Nya, baik di waktu rahasia maupun terbuka. Dalam keadaan rahasia, bisa saja seseorang tidak taat kepada-Nya dengan cara tidak puasa, namun di saat itulah ketakwaan dan keimanannya diuji oleh Allah. Bisakah dia bersabar dan terus berpuasa hingga mencapai waktu berbuka; atau justru terbawa oleh rayuan nafsu yang jelek, sehingga tidak bersabar dan berhenti puasa. Karena itu, dengan berpuasa seseorang akan semakin terdidik untuk semakin bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya, sebagaimana dikatakan oleh Syekh Ali As-Shabuni ุงู„ุตูˆู… ูŠู‡ุฐู‘ุจ ุงู„ู†ูุณ ุงู„ุจุดุฑูŠุฉุŒ ุจู…ุง ูŠุบุฑุณู‡ ููŠู‡ุง ู…ู† ุฎูˆู ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆู…ุฑุงู‚ุจุชู‡ ููŠ ุงู„ุณุฑ ูˆุงู„ุนู„ู†ุŒ ูˆูŠุฌุนู„ ุงู„ู…ุฑุก ุชู‚ูŠุงู‹ ู†ู‚ูŠุงู‹ ูŠุจุชุนุฏ ุนู† ูƒู„ ู…ุง ุญุฑู‘ู… ุงู„ู„ู‡ Artinya, โ€œPuasa bisa mendidik jiwa manusia, dengan sesuatu yang telah tertanam dalam jiwanya, berupa takut kepada Allah, dan selalu merasa diawasi, baik di waktu rahasia maupun terbuka. Dan, puasa juga menjadikan seseorang bertakwa dan bersih, serta jauh dari setiap sesuatu yang diharamkan oleh Allah.โ€ Muhammad Ali As-Shabuni, Tafsiru Ayatil Ahkam, [Damaskus, Maktabah Al-Ghazali 1400 H], juz I, halaman 93. Ketakwaan dan kesabaran merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalani ibadah puasa. Keduanya merupakan konsekuensi dari adanya puasa itu sendiri. Artinya, orang yang berpuasa sedang melatih dirinya untuk terus berada di jalan yang telah sariat Islam tentukan, dengan tujuan menjalankan perintah-Nya imtitsalan li amrih dan berharap pahala dari-Nya ihtisaban lil ajri. Ini merupakan intisari di balik syariat puasa. Karenanya, dalam beberapa riwayat Rasulullah menyebutkan bahwa puasa merupakan separuh dari kesabaran. Nabi bersabda ุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ู†ูุตู’ูู ุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑู Artinya, โ€œPuasa adalah separuh kesabaran.โ€ HR At-Tirmidzi dan Ahmad. Syekh Abdurrauf Al-Munawi wafat 1031 H dalam salah satu karyanya mengatakan bahwa puasa dan sabar memiliki kandungan yang sama. Sabar adalah memampukan diri untuk mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya, sedangkan puasa adalah menahan keinginan hawa nafsu agar tidak menerobos hal-hal yang diharamkan ketika puasa. Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarhil Jamiโ€™is Shagir, [Mesir, Maktabah at-Tijariyah 1356 H], juz III, halaman 372. Sedangkan Syekh Waliyuddin Abu Abdillah At-Tibrizi wafat 741 H dalam kitabnya mengatakan, alasan di balik puasa menjadi bagian dari kesabaran adalah karena sabar merupakan upaya untuk mengajak diri sendiri dalam mengerjakan kewajiban dan menahan dari perbuatan yang diharamkan. Sedangkan puasa adalah upaya untuk menahan keinginan hawa nafsu yang terus mengajak pada keharaman tersebut. Syekh Waliyuddin, Misykatul Mashabih maโ€™a Mirโ€™atil Mafatih, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah], juz II, halaman 35. Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mendapatkan keuntungan di bulan Ramadhan, dan tidak termasuk orang-orang yang menyia-nyiakannya. Aminโ€‹โ€‹โ€‹โ€‹โ€‹โ€‹โ€‹. Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur Puasa Melatih Kita Untuk Tidak Melakukan Perbuatan Yang Puasa Sebagai Sarana Membangun Budaya Disiplin 16 Apr 2021 Artikel 11307 Komentar Oleh Dr. Supriyadi, MH Puasa ramadhan mengajarkan kita untuk disiplin. Disiplin tidak makan dan minum, mengendalikan hawa nafsu, disiplin terhadap waktu imsak, berbuka puasa, sholat. Ketika adzan dikummandangkan kita menyegerakan berbuka puasa, tidak ingin mengulur ulur waktu. Ketika tanda imsak dikumandangkan di masjid masjid, mushola mushola kita segera mengakhiri sahur. Demikin juga ketika meninggalkan puasa maka wajib hukumnya untuk diganti dengan hari yang lain. Semuanya mengalir seolah menjadi kebiasaan untuk mentaati, tidak terasa apa yang kita lakukan sebenarnya adalah kita telah melaksanakan kewajiban yang diperitahkan Allah QS al-Baqoroh two183. Perintah Allah Swt untuk berpuasa, kita tidak merasa terbebani karena ada niat untuk menjalankan puasa ramadhan dengan penuh keihlasan dan kedisiplinan. Namun demikian banyak orang berpuasa tetapi perilakunya tidak berubah karena kualitas puasanya hanya sebatas menahan lapar dan dahaga. Oleh karena itu tidak sekedar menjalankan syariat tetapi harus benar benar sebagai usaha mendekatkan diri pada Allah Swt. Puasa dapat digunakan sebagai sarana membangun budaya disiplin. Makna nilai nilai tersebut yang pertama, disiplin mentaati hukum Allah yaitu mendidik manusia untuk mentaati semua larangan larangan dan menjalankan perintah perintah Allah. Meskipun sebenarnya perintah dan larangan Allah sudah ada, tetapi pada saat puasa ramadhan kita biasanya meningkatankan amal sholeh misalnya tarawih, tadarus, iktikaf, bersedekah dan perbuatan perbuatan baik lainya. Persepsi ini yang dapat membentuk perilaku manusia menjadi lebih baik di bulan ramadhan. Kedua, Disiplin mengelola diri, dengan puasa harus menahan amarah, ghibah atau perbuatan perbuatan lain yang biasanya bebas tetapi karena kita sedang puasa maka harus mengelola diri agar puasa kita sempurna. Tidak dirusak oleh perbuatan perbuatan yang yang menyebabkan rusaknya amalan puasa antara lain berkata kotor, bertindak tidak pantas, berselisih, mencaci, mencela bahkan berbohong Ketiga, Disiplin untuk jujur, puasa melatih kita untuk jujur, mengatakan yang sebenarnya, karena puasa merupakan ibadah yang yang hanya diketahui oleh Allah dan orang yang melaksanakan puasa. Dalam kondisi apapun walaupun orang lain tidak melihat maka kita tidak makan, tidak minum dan benar benar melatih diri dan menyadari kehadiran Allah dalam hidupnya. Segala aktivitas pasti diketahui Allah, apabila keyakinan ini kita disiplin terus menjaga maka akan membentuk manusia yang jujur. Keempat, Disiplin membiasakan diri yaitu membiasakan ibadah ibadah yang dilalukan selama bulan puasa tetapa berlanjut dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari meskupun tidak di bulan sucu ramadhan. Disiplin menjalankan ibadah ini jika telah menjadi kebiasaan maka akan menumbuhkan kesadaran untuk selalu dekat kepada Allah. Memang waktu puasa di bulan ramadhan berbeda dengan waktu di luar ramadhan tetapi paling tidak kebiasaan ini akan membentuk karakter seseorang agar selalu taqwa. Untuk membangun budaya kedisiplinan dalam puasa dapat diterapkan pada anak anak untuk melatih disiplin sejak dini. Mendidik anak sejak dini diharapkan akan membangun karakter anak dalam berdisiplin. Keinginan anak berpuasa sejak dini yang didukung oleh orang tua dapat menumbuhkan kesadaran untuk melakukan ibadah ibadah yang baik. Karena pada dasarnya berpuasa adalah suatu aktivitas untuk membentengi diri dari perbuatan fisik maupun psikis dari segala bentu emosi dan amarah. Dengan melatih ini maka orang tua dapat membina, mengarahkan dan membiasakan anak anak supaya mampu mengendalikan diri dari segala godaan hawa nafsu dan keinginan sejak dini. Anak pada dasarnya lahir dalam keadaan suci fitrah maka orang tualah yang yang memelihara dan menumbuhkembangkan fitrah agar menjadi baik. Puasa sebagai sarana untuk membangun budaya disiplinpun harus dimulai sejak dini agar anak anak menjadi terbiasa dari kecil. Justru dari sinilah budaya disiplin melalui puasa diberikan kepada anak anak agar menjadi terbiasa. Membiasakan anak untuk berpuasa ramadhan memiliki keterkaitaan dengan pembentukan karaakter anak. Disamping mengenalkan nilai nilai islami juga melatih anak untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus melatih agar tetap disiplin. Dengan puasa akan melatih senantiasa menahan diri sehingga ke depan anak akan bisa mengendalikan diri. Disamping itu anak akan dilatih kesabaran, peduli sesama, rajin beribadah, disiplin dan meneladani sifat sifat Allah pada diri manusia. Anak anak mempunyai kepekaan terhadap lingkungan karena salah satu hikmah puasa adalah penanaman solidaritas sosial dengan berbuat baik sebanyak banyak. Keistimewaan puasa terletak pada keterlibatan semua aspek yang pada diri manusia baik aspek jasmaniah, aspek rohaniah, aspek emosional dan aspek spriritual. Dilihat dari aspek ini maka melaksanakan ibadah puasa sangat erat kaitanya dengan pendidikan karakter. Pendidikan ini pada prinsipnya mengembangkan segala potensi diri. Puasa merupakan latihan rohani bagi masyarakat muslim yang dengan puasa mereka bisa menjauhi hawa nafsu untuk menuju kebajikan sehingga dapat melaksanakan kehidupan dengan aman dan tentram. Puasa mengajarkan untuk memperjuangkan dalam mencapai ketaqwaan. Untuk proses tersebut puasa telah mengajarkan kita membiasakan diri berdisiplin yang diharapkan akan berlanjut sampai diluar bulan puasa. Penanaman nilai ini dapat berlangsung melalui command diri dari orang yang berpuasa dan menyakini bahwa Allah akan selalu mengawasi kita. Puasa yang berkualitas membawa kita selalu dekat dengan Allah Swtโ€ฆ aamin Puasa Melatih Kita Untuk Tidak Melakukan Perbuatan Yang Source

puasa melatih kita untuk tidak melakukan perbuatan yang